Rabu, 26 Maret 2014

Keanekaragaman Budaya di Indonesia

 

 

Keanekaragaman Budaya di Indonesia

Masyarakat Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa. Di Indonesia terdapat kurang lebih 300 suku bangsa. Setiap suku bangsa hidup dalam kelompok masyarakat yang mempunyai kebudayaan berbeda-beda satu sama lain.

1. Keanekaragaman Budaya yang Terdapat di Indonesia

Bangsa Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya. Tiap daerah atau masyarakat mempunyai corak dan budaya masing-masing yang memperlihatkan ciri khasnya. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai bentuk kegiatan sehari-hari, misalnya upacara ritual, pakaian adat, bentuk rumah, kesenian, bahasa, dan tradisi lainnya. Contohnya adalah pemakaman daerah Toraja, mayat tidak dikubur dalam tanah tetapi diletakkan dalam goa. Di daerah Bali, mayat dibakar(ngaben).
Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil cita, rasa, dan karya manusia dalam suatu masyarakat dan diteruskan dari generasi ke generasi melalui belajar. Jika kita telusuri, kebudayaan itu meliputi adat kebiasaan, upacara ritual, bahasa, kesenian, alat-alat, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dalam arti sempit kebudayaan diartikan sebagai kesenian atau adat istiadat saja.

Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suatu daerah. Pada umumnya, kebudayaan daerah merupakan budaya asli dan telah lama ada serta diwariskan turun-temurun kepada generasi berikutnya. Kebudayaan kia sekarang ini merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan masa lampau.
Keanekaragaman budaya bangsa Indonesia timbul karena akibat sebagai berikut.

a. Kondisi Geografis

Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki beribu-ribu pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut. Ini merupakan kondisi lingkungan geografis Indonesia. Lingkungan geografis semacam itu menjadi sumber adanya keanekaragaman kebudayaan Indonesia.
Kondisi geografis yang demikian menimbulkan perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah mata pencaharian penduduk. Jenis-jenis pekerjaan yang ada juga menyebabkan beranekaragamnya peralatan yang diciptakannya, misalnya bentuk rumah dan bentuk pakaian. Akhirnya sampai pada bentuk kesenian yang ada di masing-masing daerah berbeda.

b. Kemajemukan Suku Bangsa

Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Identitas seringkali dikuatkan kesatuan bahasa. Oleh karena itu, kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar, melainkan oleh warga yang bersangkutan itu sendiri. Suku-suku yang ada di Indonesia antara lain Gayo di Aceh, Dayak di Kalimantan, dan Asmat di Papua.
Untuk mengetahui kebudayaan daerah Indonesia dapat dilihat dari ciri-ciri tiap budaya daerah. Ciri khas kebudayaan daerah terdiri atas bahasa, adat istiadat, sisem kekerabatan, kesenian daerah dan ciri badaniah(fisik)

2. Sikap Menghormati Budaya di Indonesia
Kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan penduduknya terpencar-pencar di berbagai pulau. Tiap penduduk tinggal di lingkungan kebudayaan daerahnya masing-masing. Ini artinya, di Indonesia terdapat banyak ragaman kebudayaan. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal:
a. cara berbicara
b. cara berpakaian
c. mata pencaharian
d. adat istiadat

Keanekaragaman budaya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut.
Di samping itu, dengan mendalami kebudayaan yang beraneka ragam tersebut, wawasan kita akan bertambah sehingga kita tidak akan menjadi bangsa yang kerdil. Kita dapat menjadi bangsa yang mau dan mampu menghargai kekayaan yang kita miliki, yang berupa keanekaragaman kebudayaan tersebut.Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang terkenal tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar. Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari engan rasa kesadaran yang tingi tanpa adanya paksaan dari siapapun.

Dalam rangka pembinaan kebudayaan nasional, kebudayaan daerah perlu juga kita kembangkan, karena kebudayaan daerah mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembinaan kebudayaan daerah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. pertukaran kesenian daerah
b. pembentukan organisasi kesenian daerah
c. penyebarluasan seni budaya, antara lain melalui radio, TV, surat kabar serta majalah
d. penyelenggaraan seminar mengenai seni budaya daerah
e. membentuk sanggar tari daerah
f. mengadakan pentas kebudayaan

Senin, 17 Maret 2014

CINTA KARNA TARUHAN


Sejarah tentang cinta yang ku alami dari dulu sampai saat ini,,sangatlah rumit dan sangatlah banyak rintangannya,,namun dengan semangat hati dan keteguhan hati,,alhamdulilah sampai saat ini masih ku jalani dengan penuh harapan, bisa aku persandingkan di depan banyak orang. dari sejak tahun 2009 sampai 2014 aku masih bisa di sisisnya..

FOTO BERSAMA KASIH




Minggu, 16 Maret 2014

Benzema: Ronaldo Terbaik Sepanjang Masa


Benzema: Ronaldo Terbaik Sepanjang Masa


Bola.net - Karim Benzema baru-baru ini memuji permainan rekan setimnya di Real Madrid, Cristiano Ronaldo. Menurutnya, CR7 merupakan salah satu pesepakbola terbaik dunia sepanjang masa.

Pemain asal Portugal itu menjadi pemenang Ballon d'Or edisi tahun 2013, namun banyak orang yang hingga kini masih sering memperdebatkan kehebatannya dibanding dengan bintang Barcelona - Lionel Messi. Namun bagi Benzema, perbandingan tersebut tak diperlukan karena jawabannya sudah amat jelas.

"Ia membuat saya bermimpi dan masih melakukannya hingga saat ini. Bagi saya, ia adalah pemain terbaik dunia sepanjang masa," tutur Benzema menurut laporan Telefoot.

"Saya bermain dengan pemain terbaik di dunia. Kami berdua saling berkomunikasi dengan baik di dalam dan di luar lapangan. Saya banyak belajar darinya," pungkasnya.

Ronaldo mencetak gol tunggal kemenangan Madrid ketika mereka mengalahkan Malaga 1-0 (16/03). (tele/rer)

ANALISIS: Man United 0-3 Liverpool, Iblis Merah Kalah Segalanya



 ANALISIS: Man United 0-3 Liverpool, Iblis Merah Kalah Segalanya

 
Bola.net - Musim ini Manchester United bisa disebut menemui titik nadir mereka. Iblis Merah seperti sudah kehilangan fear factor mereka alias sudah tidak disegani lawan lagi di pertandingan.

Contoh nyata terjadi di Old Trafford pada hari Minggu (16/03). Menjamu sang rival klasik Liverpool, United dihabisi tiga gol tanpa balas oleh tamunya. Pada pertemuan pertama di Anfield, United hanya kalah tipis 0-1.

Laga tadi menunjukkan bahwa strategi yang dirancang Moyes untuk United terlihat belum matang. Hasilnya, Liverpool berhasil unggul di semua aspek pertandingan.

The Reds mendapatkan tiga penalti, dua di antaranya sukses dijadikan gol oleh sang kapten Steven Gerrard. Luis Suarez menambahkan satu gol enam menit jelang laga berakhir.

Berikut adalah uraikan singkat jalannya pertandingan laga klasik Liga Inggris yang seperti menyimpulkan derita United musim ini. (bola/hsw)

Guru Profesional



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPudV9RjtHzbddgIIfWBp5aLzNhgwVWRiiQSZFeZybDkq0q7qysnu-mmVxZGyExSP_OJqA30buI4Z9IswZo4cQz9r_wKNXOXYsetCFJCyy7-PtaYTjiLw9rJS8-BgiOrvcwjUY7cJN6aY/s200/guru+profesional.JPG 
        Sebagian orang berpendapat, bahwa mengajar adalah proses penyampaian atau mentransfer ilmu dari seorang pendidik kepada peserta didik. Tetapi tampaknya pendapat ini harus jauh-jauh ditinggalkan, karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Kini mengajar harus kita maknai sebagai sebuah kegiatan yang komplek, yaitu penggunaan secara integratif sejumlah keterampilan untuk menyampaikan ilmu. Pengintegrasian keterampilan-keterampilan yang dimaksud di sini harus dilandasi dengan seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu pengetahuan/wawasan. Sedangkan penearapannya akan menjadi unik bila dipengaruhi oleh semua komponen belajar mengajar. Komponen yang dimaksud adalah tujuan yang hendak digapai, ilmu yang ingin disampaikan, seubjek didik, fasilitas dan lingkungan belajar, dan yang tidak kalah penting adalah keterampilan, kebiasaan dan wawasan guru tentang dunia pendidikan dan misinya sebagai pendidik.

Jika mengajar dipahami sebagai kegiatan mentransfer ilmu kepada siswa, maka mengajar itu sendiri hanya akan terbatas pada penyampaian ilmu itu saja. Guru di pihak pertama menyampaiakan ilmu dan siswa di pihak kedua akan menerima secara pasif. Prosesnya pun bisa diketahui, pembelajaran akan berjalan secara membosankan. Karena yang mendominasi pembelajaran adalah guru, sedangkan siswa hanya sebagai penerima.

Namun, apabila mengajar dimaknai sebagai segala upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk menciptakan proses belajara pada siswa dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan, maka jelas bahwa yang menjadi sasaran akhir dari proses pengajaran itu ialah siswa belajar. Artinya dalam hal ini segala upaya apapun dapat dilakukan selagi bisa dipertanggungjawabkan, dan bisa menghantarkan siswa menuju pencapaian tujuan belajar yang telah dicanangkan, artinya siswa belajar secara aktif, dan yang mendominasi dikelas adalah siswa.

Kesimpulannya, hakekat menjajar itu merupakan usaha guru menciptakan dan mendesain proses belajar pada siswa. Jadi yang terpenting dalam belajar mengajar itu bukanlah bahan yang disampaikan oleh guru, akan tetapi proses siswa dalam mempelajari bahan tersebut (guru lebih menghargai proses dari pada hasil). Sekali lagi peranan yang menonjol dalam belajar mengajar ada pada siswa, ini bukan berarti bahwa peranan guru tersisihkan, hanya diubah saja.

Jadi, guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik melalui keterampilan-keterampilan khusus agar tercipta sebuah pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan meyenangkan